Pena hitam.com // KABUPATEN BEKASI – Perkembangan Pembangunan Di kabupaten Bekasi dinilai sangat Pesat, hal tersebut di buktikan dengan banyak nya progra_-program pemerintah yang dilaksanakan pada perbaikan serta peningkatan sarana dan prasarana infrastruktur jalan dan saluran drainase dilingkungan warga masyarakat Kabupaten Bekasi. Kamis (14/09/2023)
Akan tetapi hal tersebut diduga dinodai oleh kontraktor atau pelaksana pekerjaan.
Masih saja ada kontraktor atau pelaksana yang disinyalir melaksanakan pekerjaan yang terkesan asal Jadi dan di duga tidak sesuai spesifikasi tanpa Memikirkan kualitas pekerjaan nya sehingga terkesan tidak profesional,hal tersebut dapat kita saksikan pada pekerjaan peningkatan drainase (pemasangan U_Dicht ) lingkungan jalan Arjuna perumahan Sukaraya Indah Block C, RT 005 RW 007 Desa Sukaraya Kecamatan Karangbahagia Kabupaten Bekasi yang di kerjakan oleh CV Karunia Ilahi dengan Anggaran Rp.199 445 789 00 APBD kabupaten Bekasi TA 2023
Menanggapi kegiatan tersebut Anggota Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM ) Gemantara raya kabupaten Bekasi angkat bicara, Menurutnya.
“Teknis pengerjaan pada lokasi Spal dengan bahan u-ditch benar-benar asal jadi bisa di lihat dari lokasi pemasangan u-ditch di posisi air banjir, hamparan yang di duga tidak merata, pesangan U_ditch terlihat tinggian U_Ditch sama jalan pada saat pengerjaan dan pegawai tidak terlihat pengawas dan konsultan dilokasi kegiatan
Dirinya melanjutkan, Dengan adanya temuan ini LSM Gemantara raya kabupaten Bekasi akan layangkan surat konfirmasi kepada pihak kecamatan dan Dinas
“Kami akan layangkan surat kepada camat atas temuan ini, apa bila tidak ditanggapi surat akan kami layangkan ke pemerintah kabupaten Bekasi di antaranya ,BJ bupati Bekasi , bila perlu kami layangkan surat ke inspektorat, DPRD dan kejaksaan,” Pungkasnya.
Di konfirmasi salah seorang yang berada lokasi mengatakan,” Ia pak tadi ada pelaksana dilapangan sedang lihat pasang u-dict di ujung nanti saya kasih tahu ada rekan _rekan media dilokasi. Ujarnya singkat” Kamis (15/Sep/23). Sampai berita ini terbitkan media belum bisa menghungi pengawas karena tlep di duga tidak aktip mungkin jga salah nomor.
(Sgd)