
BEKASI – Gempa bumi tektonik bermagnitudo M4,9 yang mengguncang Kabupaten Bekasi, Rabu (20/8/2025) pukul 19.54 WIB, menimbulkan dampak kerusakan di sejumlah titik. BPBD Kabupaten Bekasi melaporkan satu mushola di Desa Sukabungah, Kecamatan Bojongmangu, roboh akibat gempa. Selain itu, tembok bangunan warga di RT 003/003, Kampung Buniasih, Desa Karang Baru, Kecamatan Cikarang Utara, mengalami retakan.
Meski begitu, hingga kini tidak ada laporan korban jiwa.
Rangkaian Gempa Susulan
BMKG mencatat, setelah gempa utama terjadi, wilayah Bekasi terus diguncang gempa susulan dengan kekuatan bervariasi antara M1,9 hingga M3,9. Hingga pukul 22.56 WIB, sedikitnya enam gempa susulan terdeteksi.
Beberapa di antaranya:
- 22.39 WIB – Gempa M3,9, kedalaman 3–10 km, pusat gempa di darat 15 km Tenggara Bekasi.
- 22.00 WIB – Gempa M3,9, kedalaman 10 km.
- 21.47 WIB – Gempa M2,2, kedalaman 10 km.
- 21.04 WIB – Gempa M2,3, kedalaman 10 km.
- 20.35 WIB – Gempa M2,1 (laporan awal BMKG).
- 20.16 WIB – Gempa M1,9, kedalaman 10 km.
Getaran gempa utama sendiri dirasakan luas hingga Jakarta, Depok, Purwakarta, bahkan Bandung.
Imbauan untuk Warga
BPBD Kabupaten Bekasi meminta warga tetap waspada terhadap gempa susulan. Masyarakat diminta memeriksa kondisi rumah atau bangunan di sekitar tempat tinggal, dan segera menjauh jika terdapat retakan besar yang membahayakan.
Selain itu, warga diminta menghindari penggunaan api terbuka di bangunan yang mungkin mengalami kerusakan instalasi gas atau listrik.
“Kesiapsiagaan masyarakat sangat penting untuk mengurangi risiko bencana. Mari tetap tenang, waspada, dan saling membantu satu sama lain,” tulis BPBD Kabupaten Bekasi dalam keterangannya.
Penutup
Hingga kini, BPBD Kabupaten Bekasi bersama BMKG dan BPBD Jawa Barat masih terus melakukan pemantauan serta asesmen lapangan untuk memastikan kondisi terkini pasca-gempa. Informasi terbaru akan disampaikan melalui kanal resmi BPBD Kabupaten Bekasi maupun BMKG. (SOFYAN)