
KABUPATEN BEKASI – BEKASIKEPO.COM – Suasana penuh semangat dan kebersamaan mewarnai kegiatan Jalan Sehat Lintas Agama yang digelar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bekasi di kawasan Jababeka, Kecamatan Cikarang Timur, Sabtu (23/8/2025). Sedikitnya 3.000 warga lintas iman ikut ambil bagian dalam acara yang juga dirangkaikan dengan Hari Jadi Kabupaten Bekasi ke-75 dan HUT RI ke-80.
Hadir dalam kegiatan ini Wakil Bupati Bekasi dr. Asep Surya Atmaja, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Kepala Kanwil HAM Jawa Barat, Sekretaris Kesbangpol Jawa Barat, Danyon D Pelopor Brimob Polda Metro Jaya, Kapolsek Cikarang Utara, Kapolsek Cikarang Timur, serta sejumlah tokoh masyarakat dan unsur Forkopimda. Para perwakilan lintas agama juga turut menyemarakkan acara, mulai dari Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Islam, hingga Konghucu.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Asep Surya Atmaja menekankan bahwa kerukunan adalah kekuatan terbesar Kabupaten Bekasi. “Dengan 3,2 juta penduduk dan ratusan ribu pekerja dari 49 negara, Bekasi tetap mampu menjaga suasana damai. Kehadiran FKUB menjadi cerminan bahwa kerukunan beragama bisa tumbuh kuat di sini. Bahkan, Kabupaten Bekasi menjadi role model kerukunan di Jawa Barat,” ujarnya.
Ketua Panitia KH. Soleh Zaelani mengungkapkan apresiasinya kepada seluruh peserta yang antusias hadir sejak pagi hari. Menurutnya, jalan sehat lintas agama ini bukan hanya olahraga bersama, melainkan wujud nyata persaudaraan. “Ini bukti bahwa keberagaman tidak menghalangi kita untuk tetap bersatu,” katanya.
Sekretaris FKUB Kabupaten Bekasi, Ustad Habibi Somad, menambahkan bahwa menjaga harmoni di tengah perbedaan adalah tanggung jawab bersama. “Kerukunan tidak hadir begitu saja. Ia perlu dirawat dan dijaga. Kehadiran ribuan orang dalam kegiatan ini menegaskan bahwa masyarakat Bekasi menolak perpecahan dan siap bangkit bersama,” tegasnya.
Kebersamaan lintas agama makin terasa dengan hadirnya tokoh-tokoh perwakilan, di antaranya Dr. Abdon Amtiran (Kristen), Romo Aan (Katolik), Dr. Imande Pande Cakra (Hindu), Embih Sukaria (Budha), KH. Mubarok Nuri M.Pd.I (Islam), dan Riantania (Konghucu). Mereka berdiri bersama sebagai simbol persatuan, menunjukkan bahwa perbedaan keyakinan justru memperkaya kehidupan bermasyarakat di Kabupaten Bekasi.
Acara jalan sehat ini pun berlangsung meriah, diselingi hiburan rakyat dan pembagian doorprize yang menambah keceriaan peserta. Lebih dari sekadar olahraga, momen ini menjadi bukti bahwa Bekasi tidak hanya dikenal sebagai kawasan industri terbesar di Asia, tetapi juga daerah yang kuat dalam menjaga kerukunan dan kebhinekaan. ( Farhan )