Penahitam.com // Pemalang. –Seorang Warga Dusun Dua Rt 22 Rw 04, Desa Kandang, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, murka lantaran lahannya diduga dirusak dan tanaman miliknya ditebang, dengan dalih pelebaran jalan umum.
Agustian, pemilik lahan seolah dilangkahi lantaran sejumlah warga yang diduga atas perintah dari Kepala Desa dengan dalih melakukan kerja bhakti justru melakukan pengrusakan tanaman dan penyerobotan lahan. Peristiwa ini terjadi pada 4 agustus 2023 lalu pada hari Jumat pagi.
Agustian, anak kandung dari pemilik lahan menceritakan, jika aksi pemotongan sejumlah pohon itu tanpa adanya izin sebelumnya dari pemilik sah dari tanah tersebut.
“Status tanah sah bersertifikat, namun oknum kades yang bersangkutan tidak ada permisi atau izin dari pemilik sah tanah tersebut, bahkan saat pemilik tanah sampai dilokasi semua sudah dirusak “, ungkap Agustian.
Hingga saat ini tambah Agustian, dari pihak pemerinrah desa atau Kepala Desa yang bersangkutan tidak ada itikat baik untuk membicarakan hal tersebut kepada pemilik tanah.
Atas kejadian dugaan pengrusakan tanaman dan penyerobotan lahan, pihak pemilik menilai telah terjadi kesewenang-wenangan oknum Kepala Desa tersebut. Pemilik tanah berencana akan melaporkan dugaan perusakan dan penyerobotan tersebut ke pihak kepolisian.
Sementara Kepala Dusun dua bernama Hirtanto, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, membenarkan adanya kerja bhakti saat itu, yang diperintahkan oleh Kepala desa.
“benar waktu itu ada kerja bakti, tapi kalau itu masuk kedalam penyerobotan tanah atau pengrusakan aku kurang paham, kalau kerja bakti atas perintah kepala desa”, terang Hirtanto.
Hirtanto juga mengakui jika pemotongan (pengrusakan pohon) benar, belum mengantongi izin kepada pemilik pohon sebelumnya. Namun Kepala dusun dua seakan menumbalkan masyarakat, dirinya justru menyebut untuk pengrusakan pohon itu atas inisiatif masyarakat, bukan perintah kepala desa.
“Sebelumnya kalau untuk pemotongan itu sih kayaknya belum ijin, kalau kerja bakti atas perintah kepala desa, sepengetahuan saya kejadiannya itu inisiatif warga sendiri, karena saya dateng sudah pada tumbang”, imbuh Hirtanto
Kepala Dusun 2, Hirtanto menambahkan bahwa seharusnya ijin dilakukan jauh-jauh hari disampaikan kepada pemilik lahan.
”Jadi tidak pada waktu itu juga, jadi kemarin saya sebelumnya sudah menyarankan ke pak Kades untuk mengundang para pemilik tapi kata pak kades gak usah, nanti pada waktu bareng kerja bhakti saja disampaikan,” terang Hirtanto.
( Rbn )