
Bekasi | Bekasikepo.com | Warga Kampung Keranding, Desa Sukajadi, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi, kembali dibuat resah akibat kerapnya wilayah mereka dilanda banjir. Padahal, upaya pencegahan telah direncanakan melalui pembangunan proyek turap yang bersumber dari anggaran APBN.
Namun, proyek tersebut kini dikabarkan terhenti. Diduga, penghentian sementara ini dipicu oleh intervensi salah satu oknum mantan lurah yang memprotes pelaksanaan pembangunan turap tersebut. Dalam sebuah video yang beredar, tampak seorang pria yang diduga mantan lurah setempat menyampaikan protes dengan nada tinggi.
> “Gak ada artinya, udah titik! Gak usah dikerjain. Sudah titik, gak bisa. Kalau memang gak suka, laporin gua!” ucap pria tersebut dalam video yang kini viral di kalangan warga.
Menurut informasi dari lapangan, oknum tersebut meminta agar proyek perbaikan jalan lebih diprioritaskan daripada pembangunan turap. Hal ini menuai polemik, mengingat banyak warga yang justru menilai proyek turap sangat penting untuk mengatasi masalah banjir tahunan yang kerap melumpuhkan aktivitas warga.

Salah satu tokoh masyarakat setempat yang enggan disebutkan namanya mengatakan, “Kami sangat membutuhkan turap ini. Banjir terus datang setiap musim hujan. Kalau dihentikan hanya karena kepentingan pribadi, kami yang jadi korban.”
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak pemerintah desa maupun pelaksana proyek. Namun warga mendesak agar pembangunan turap tetap dilanjutkan demi kepentingan bersama, dan meminta pihak berwenang turun tangan menindaklanjuti persoalan ini.