Bekasi – bekasikepo.com – PT Pertamina EP (PEP) Tambun Field berhasil turunkan kandungan pencemar air limbah domestik dengan menerapkan inovasi dengan memanfaatkan serat alam kapuk (Ceiba Pentandra) yang dijuluki TALITA (Teknologi Pengolahan Air Limbah Terintegrasi ABR – Klorinasi).
Berawal dari upaya untuk mengurangi beban pencemaran lingkungan atas air limbah domestik yang dihasilkan di area operasi Field Tambun, inovasi ini dibuat untuk mengukuhkan komitmen atas kebijakan ramah lingkungan yang didukung oleh General Manajer Zona 7 Pertamina EP. TALITA menerapkan teknologi pengolahan air limbah dengan mekanisme kombinasi antara proses biologis menggunakan Anaerobik Baffle Reactor (ABR) dan proses kimiawi dari Klorinasi dengan mengoptimalkan manfaat serat alam kapuk sebagai tambahan media filter. TALITA menerapkan penyaringan bertahap dengan bahan mencakup media kerikil, ijuk, pasir silika, serat alam kapuk, dan karbon aktif yang mampu menurunkan beban pencemar organik.
Serat alam kapuk dipilih sebagai media filter karena memiliki keunggulan berupa daya serap yang tinggi, mudah didapat, dan murah. Hasilnya, TALITA mampu menurunkan kandungan BOD (Biological Oxygen Demand) air limbah domestik hingga 87,2%, Chemical Oxygen Demand (COD) sebesar 87%, dan Total Suspended Solid (TSS) sebesar 47%.
Implementasi TALITA telah memberikan manfaat yang signifikan Pertamina EP Tambun Field. Selain mampu menurunkan kandungan pencemar air limbah domestik, TALITA juga dapat menghemat biaya operasional serta bisa sebagai penunjang suplai air untuk kebutuhan pemadam apabila terjadi kondisi darurat.
“Inovasi TALITA merupakan salah satu upaya kami untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengolahan air limbah domestik sebagai wujud komitmen Pertamina EP untuk menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Gondo Irawan selaku Senior Manajer Pertamina EP Field Tambun.
Karena keefektifannya Inovasi TALITA dapat diterapkan di industri sektor migas, instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal masyarakat, dan IPAL domestik rumah tangga. (Adv)