
Bekasi, 10 Juni 2025. –Wakil Sekretaris National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Bekasi, Bustomi dimintai keterangan oleh pihak Inspektorat terkait penggunaan dana hibah tahun anggaran 2024. Pemeriksaan ini berkaitan dengan sejumlah pos penggunaan dana, seperti pembinaan atlet, pengadaan alat dan peralatan, hingga akomodasi.
Dalam pemeriksaan tersebut, Inspektorat menemukan adanya transaksi pengambilan dana pada rekening organisasi antara tanggal 12 Februari hingga 19 Februari 2024. Menurut keterangan Bustomi, dirinya tidak mengetahui lokasi dan maksud pengambilan dana tersebut. Namun, ia telah memberikan keterangan sebagaimana diminta oleh pihak Inspektorat.
“Saya hanya dimintai keterangan sebagai Wakil Sekretaris. Terkait temuan tersebut, Inspektorat yang nantinya akan menyampaikan hasilnya secara resmi,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan harapan agar kasus ini segera diusut tuntas oleh aparat penegak hukum (APH). Pasalnya, sejumlah atlet menyampaikan kekecewaan mendalam atas situasi ini, terlebih setelah muncul ancaman pencoretan nama mereka dari daftar atlet oleh pihak internal.
“Teman-teman atlet merasa kecewa dan terzalimi. Bahkan ada ancaman pencoretan dari ketua kami sendiri. Saya berharap ada kejelasan dan keadilan atas kasus ini,” tambahnya.
Kasus ini menjadi perhatian publik, mengingat dana hibah seharusnya digunakan untuk mendukung pembinaan dan kesejahteraan atlet, bukan menimbulkan keresahan di kalangan internal NPCI Kabupaten Bekasi.
Sementara Ketua DPC XTC SexyRoad Indonesia Kabupaten Bekasi Gilang Kardinan menyampaikan akan terus mendukung serta menunjukkan dukungan nyata terhadap rekan-rekan disabilitas dengan mendampingi mereka dalam sebuah aksi solidaritas. Langkah ini dilakukan atas dasar kemanusiaan dan bentuk kepedulian terhadap dugaan tindakan tidak adil yang dialami para atlet disabilitas.
Ketua XTC SexyRoad Indonesia kab bekasi Gilang Kardinan menyatakan bahwa pihaknya akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Sudah jelas, kami dari DPC kab bekasi akan mengawal proses ini. Ini masalah kemanusiaan, “tegasnya
Menurut Gilang banyak anggota XTC di lapangan merasa prihatin karena melihat para atlet disabilitas seolah-olah dizalimi. Bahkan, tidak sedikit yang mengalami intimidasi. Langkah laporan ke KPK pun mendapat dukungan luas dari masyarakat dan rekan-rekan seperjuangan
Kalau tidak dilaporkan ke KPK, sampai kapanpun masalah ini tidak akan selesai. Korbannya para atlet disabilitas, rekan-rekan kita sendiri, “tambahnya
Dengan semangat solidaritas, XTC SexyRoad Indonesia hadir tidak hanya sebagai organisasi otomotif, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam memperjuangkan keadilan bagi kelompok yang termarjinalkan, ” Pungkasnya.